Belajar Harus Menggairahkan
Dalam buku The Accelerated Learning dikatakan bahwa belajar adalah tempat yang mengalir, dinamis, penuh risiko, dan menggairahkan. Belum ada ’aku tahu’ di sana. Kesalahan, kreativitas, potensi, dan ketakjuban mengisi tempat tersebut. Ini berarti bahwa belajar berangkat dari ”aku ingin tahu”. Belajar adalah kegiatan yang dibangun untuk mendapatkan pengetahuan.
Usaha untuk mendapatkan pengetahuan tersebut dimulai dengan rasa takjub. Wow, ini sangat menarik bagiku! Begitu kira-kira teriakan anak yang termotivasi belajar. Ketertarikan dapat dipandang sebagai penemuan manfaat belajar.
Penemuan manfaat akan menggerakkan anak untuk menyelami fenomena yang ditemui lebih dalam. Ia berusaha untuk terus masuk dan menyerap apapun yang ada. Seluruh kekuatan dikeluarkan dalam proses ini. Kekuatan itulah yang disebut potensi.
Belajar dengan menemukan manfaat terlebih dahulu membuat potensi diri meletup-letup, hingga pada saatnya menghasilkan sebuah energi yang besar. Maka belajarpun akan terus bergerak, mencoba, mencoba lagi, mencari kemungkinan lain, dan menemukan hal baru. Ini sama dengan selalu mengasah kreativitas. Mencari jalan keluar, memecahkan masalah, berpikir secara terbalik dan di luar kotak adalah sisi kreativitas yang sering dan harus muncul dalam proses belajar.
Menemukan hal baru tentu saja tidak cukup dengan sekali saja berusaha, perlu mencoba berulangkali. Jadi kesalahan adalah hal yang sangat lumrah dalam belajar. Dari kesalahanlah kita bisa belajar.
Anak melakukan kesalahan dalam proses belajar adalah manusiawi. Tugas guru membantu anak memahami kesalahan dan mencari jalan untuk menemukan hal yang benar. Ini bukan hanya bisa menjaga harga diri anak, tetapi juga membuat anak terus termotivasi belajar. Juga bisa mengajarkan anak tidak mudah menyerah.
Dengan terus mencoba, berarti belajar bersifat dinamis. Belajar tidak terpaku pada materi yang ada dalam kurikulum. Materi bisa melebar ataupun mendalam sesuai dengan potensi dan hal-hal baru yang menarik yang ditemukan murid. Dinamis juga dapat diartikan dalam belajar banyak menggunakan metode sehingga tidak membosankan. Anak mendapatkan beragam pengalaman belajar. Intinya belajar harus menggairahkan.
Bagaimana belajar bisa menyenangkan? Sebagai orang yang berinteraksi dengan anak, guru harus bisa melepaskan semua ketegangan anak. Guru tidak ragu bercanda dan bermain-main, lebih terbuka, dekat, dan akrab dengan mereka. Menanyakan kabar atau ngobrol tentang kegemaran bisa jadi salah satu caranya.
Anda bertanya mau kenapa gambarnya seperti itu? Lebih baik jangan ditanyakan, karena saya sendiri tidak tahu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen bapak, motivasi untuk guru ..makasih sharingnya pak
Terima kasih, Kakak....
Sepakat, Pak. Tulisan Bapak jadi motivasi buat saya agar bisa siswa bergairah dalam belajar. Cuma gambarnya itu lho, Pak. Agak-agak gimanaaa gitu!
Terima kasih, Bu. Gmbrnya serem ya Bu?
Mantap Pak..semangat jadinya
Trm kasih.
Terima kasih pak. Tulisannya daging semua. Kalo menurut saya gambarnya seperti itu untuk memacu keingintahuan.
Terima kasih Bu. Gambar? Ntahlah. Hehehsle
Betul pa, tp saya blm bisa sprt itu
Belum bisa, berarti akan bisa.
Keren pak.
Makasih
Mantap gizi tulisannya bang!
Makasih