Kembangkan PD
Sudah matang perencanaan yang dibuat, eh, ternyata pas pelaksanaan pembelajaran jadi kacau. Pasti pernah mengalami hal yang demikian.
Dalam kondisi seperti ini, akan telihat perbedaan antara guru yang tidak percaya diri dengan guru yang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. Guru yang tidak percaya diri akan mudah bingung, sulit mengambil keputusan di waktu yang sangat mendesak. Sedangkan guru yang percaya diri akan mudah menyesuaikan pembelajaran dengan situasi yang berkembang, karena yakin dengan keputusan yang diambilnya.
Guru yang percaya diri mempunyai harapan tinggi terhadap capaian apa yang dilakukannya. Bukan hanya, itu dia juga akan menyebarkan semangat percaya diri kepada orang-orang di sekitarnya.
Tentu saja menjadi guru percaya diri tidak bisa secara instan. Tidak cukup dengan mengikuti seminar dan workshop. Tidak cukup membaca buku-buku motivasional. Perlu latihan dan konsistensi. Pada dasarnya, semua guru punya potensi untuk menjadi guru yang percaya diri. Bagaimana caranya?
1. Jangan selalu membandingkan dengan orang lain
Lebih baik selalu memperbaiki diri, kembangkan kompetensi. Daripada membandingkan dengan orang lain, lebih baik selalu berusaha memberikan yang terbaik.
2. Jangan nilai rendah diri sendiri
Rendah hati dengan rendah diri sangat berbeda. Kita harus rendah hati, tapi jangan rendah diri. Jangan merasa lemah, tidak mampu berbuat apa-apa. Da aku mah apa atuh. Hanya receh. Hanya remekan peyek.
Rendah diri hanya akan memperkuat perasaan negatif. Menurunkan self esteem.
3. Terimalah pujian
Jangan menolak pujian. Bila menolak pujian, berarti Anda menila apa yang Anda lakukan tidak berharga.
Terima pujian. Jangan lupa berterima kasih. Namun, jangan mencari-cari pujian.
4. Masuk ke lingkungan positif
Orang-orang di sekeliling Anda, besar perangruhnya. Mereka bisa membuat Anda semakin percaya diri, bisa juga membuat Anda merasa rendah diri. Oleh karena itu, pilihlah berada di tempat di mana Anda di kelilingi orang-orang yang berpikiran positif.
5. Tentukan visi
Mengajar buat apa? Menjadi guru untuk apa? Tentukan visi, jangan hanya mengikuti ke mana arus bergerak.
Cobalah tentukan langkah yang Anda ambil, tanpa diarahkan orang lain. Saat itu Anda sedang memberi kesempatan rasa percaya diri berkembang.
6. Lakukan saja
Semua teori di seminar dan buku motivasional hanya omong kosong kalau tidak Anda praktikkan. Rasa percaya diri sejalan dengan kemampuan mengambil risiko dan memikul tanggung jawab.
Ketika rasa percaya diri sudah berkembang, akan enak mengambil keputusan. Tidak tergantung pada omongan orang lain. Risiko dan tanggung jawab disikapi dengan hati yang tenang.
Guru yang percaya diri tetap melangkah pasti ketika kenyataan tak seindah harapan. Sekali merdeka, tetap merdeka belajar!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih banyak mas Suhud, sangat bermanfaat sekali ,tambah semangat fan motivasi diri. Sukses selalu
Terima kasih, Bu. Aamiin.
Selalu ada pencerahan setelah baca artikelnya Pa Suhud. Terima kasih banyak. Barakallah.
Alhamdulillah. Hatur nuhun
Keren mas. Mks banget
Terima kasih Pak saran-sarannya.
Sama-sama, Bu. Terima kasih juga.