Tukang Copas
“Nggak usah protes! Mama dulu juga kaya gini.” Markonah menjawab saat Xander menanyakan mengapa di siang hari yang panas seperti itu pulang sekolah jalan kaki. Markonah memang begitu. Dia meng-copas cara orang tuanya dulu mendidiknya. Dalam segala hal. Xander hanya didongengkan cerita jadul yang ending-nya sama semua: …mereka hidup bahagia selamanya. Tamat. Kalau Xander jatuh, Markonah menyalahkan benda-benda di sekitar Xander. Kenapa? Karena orang tuanya dulu juga begitu. Kalau sudah begitu, biasanya Xander berhenti nangis. Bukan apa-apa, dia bingung dengan tindakan mommynya.
Memaksakan jalan kaki di bawah terik matahari memang benar-benar susah dicari kewajarannya. Iya, 27 tahun yang lalu, saat Markonah masih anak-anak, tidak akan terasa panas seperti sekarang. Masih banyak pohon rindang di pinggir jalan. Udara masih bersih. Sekarang?
Entahlah. Apakah karena yakin telah terbukti atau karena alasan lain, Markonah tetap mengikuti semua cara pengasuhan orang tuanya. Momon hanya bisa geleng-geleng melihat sikap istrinya. Waktunya terlalu banyak di luar rumah. Urusan RT dipercayakan penuh kepada Markonah. Malam itu, ketika Momon baru pulang, dia tidak melihat Xander yang biasanya main. Markonah mengatakan Xander lagi belajar di kamar. Momon sumringah, anaknya rajin belajar. Lalu dia bertanya Xander belajar apa. “Seperti zaman aku sekolah dulu. Menghafal nama-nama menteri,” jawab Markonah, membuat Momon langsung tepuk jidat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Menginspirasi, keren pak Suhud
Terima kasih,. pak
Wow...mantul Pak..
Makasih
Hehee selalu keren pak Pentigraf nya...banyak pesan parenting disana
Terima kasih, Bu
Barakallah mas... tulisan yang selalu memberikan inspirasi. Makasih mas.
Sama-sama, Bu. Terima kasih
keren banget mas suhut tulisannya
Terima kasih, Bu.
Wah..Bu Markonah masih manganut prinsip "kata ibu saya dulu" kasian xandernya, ayah xander harus turun tangan tuh...mantab mas
Terima kasih. Kl mau turun tangan hts hati2. Jgn sampai turun ke muka istri
Keren mas...gmn sih..bisa ngalir kayak air gitu..
Terima kasih, Bu. Ya.. tinggal mengalirkan saja, Bu.
Wah hebat kalau hafal nama menteri, Pak.. soalnya tiap tahun sepertinya selalu ganti. Tdk seperti dulu selalu tetap. Hehehe
Apalagi sering reshuffle. Eh.
Penting bagi orang tua untuk belajar dan terus adaptasi dengan zaman.
Sepakat!
Alhamdulillah kalau anak zaman sekarang bisa kita atur . Yang ada anak sekarang itu mengatur orangtuanya. Mantap pak ceritanya
Terima kasih, Bu
haha. Keren. Nama-namanya juga keren. Momon, markonah, lalu xander.
Makasih
Markonah...oh.. marlina, lanjut.....
Siap, Boskuuuh